INOVASI PENDIDIKAN



INOVASI PENDIDIKAN
Disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah
Ilmu Pendidikan
Dosen Pengampu :
Nisrokha S.Pd.I M.Pd









                                                                          


Di Susun Oleh:


DESATRIO SAKTI PRATOMO             (3180005)
NUR AMILATUN                                   (3180020)
NOVIATUN MUAMALIYAH                 (3180007)


SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH (STIT) PEMALANG
Jl. D.I. Panjaitan Km. 3 Paduraksa Pemalang
Telp. 0284-323741, fax 0284-323113, E-mail : stitpemalang@yahoo.co.id

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wa ta’ala dengan segenap kenikmatan dan karunia-Nya yang tak terhingga. Sholawat dan salam semoga tetap mengalir pada junjungan umat manusia dan uswatun hasanah di jagad raya, beliau Nabi Muhammad Sallallahu alaihi wasallam.
Kami menyadari bahwa makalah ini banyak memiliki kekurangan baik isi maupun lainnya, untuk itu kami mengharap kritik dan saran serta pesan dari pembaca.
Kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan makalah ini sehingga makalah ini dapat tersusun dengan tepat.
Harapan penyusun, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi rekan-rekan mahasiswa pada khususnya dan para pembaca pada umumnya. Penyusun menyadari bahwa di dalam menyusun makalah ini, tentunya masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Untuk itu, segala saran dan kritik dari pembaca sangat kami nantikan untuk penyempurnaan makalah ini.
Akhirnya, semua kami kembalikan kepada Allah Subhanahu wa ta’ala karena memang hanya Dia-lah yang mencipta, mengatur, dan menentukan segala sesuatu dengan sangat baik.


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I              PEMBUKAAN 2
                        A. Latar Belakang 2
                        B. Rumusan Masalah 2
BAB II             PEMBAHASAN 3
                        A. Pengertian Inovasi Pendidikan 3
                        B. Tujuan Inovasi Pendidikan5
                        C. Upaya-Upaya Inovasi Pendidikan6
BAB III           PENUTUPAN15
                        A. Kesimpulan15
                        B. Saran15
DAFTAR ISI16















BAB I

PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang

Inovasi merupakan perubahan atau pembaharuan yang terjadi baik dalam bentuk pemikiran atau ide, kegiatan praktek kerja, atau bentuk produk barang yang dianggap baru dan berbeda oleh seorang penenrima dari keadaan sebelumnya.
Berbagai perubahan yang terjadi di dalam bidang pendidikan seringkali membawa dampak positif dan negatif dalam perkembanganya, di perlukan adanya inovasi agar pendidikan tersebut dapat meningkat khususnya secara kualitatif guna mencapai tujuan yang di harapakan.

B.     Rumusan Masalah

1.      Apa pengertian inovasi pendidikan ?
2.      Apa tujuan inovasi pendidikan ?
3.      Apa saja upaya inovasi pendidikan ?

C.      Tujuan

Untuk mengetahui atau memepelajari pengertian inovasi pendidikan, apa tujuan inovasi pendidikan, apa saja upaya inovasi pendidikan.







BAB II
PEMBAHASAN

A.     Pengertian Inovasi Pendidikan
Inovasi adalah sesuatu yang wajar disesuaikan dengan kajian ataupun fokus yang menjadi pusat perhatiannya. Everett M. Rogers mendefinisaikan inovasi adalah suatu ide, gagasan, praktik atau objek/ benda yang di sadari atau di terima sebagai suatu hal yang baru oleh seorang atau kelompok untuk di adopsi. Kata kunci dari definisi inovasi tersebut adalah gagasan, benda atau proses adopsi  yang di lakukan oleh perorangan atau kelompok masyarakat terhadap inovasi yang di tawarkan, termasuk di bidang pendidikan.
Santoso S. Hamidjojo seperti dikutip abdulhak (2000) menyatakan bahwa inovasi merupakan suatu perubahan yang baru dan secara kualitatif berbeda dari hal yang ada sebelumnya dan sengaja diusahakan untuk meningkatkan kemampuan guna mencapai tujuan tertentu.
Sementara itu, Mattew B. Miles dalam bukunya Innovation in Education mendefinisikan Inovasi adalah suatu perubahan yang sifatnya khusus (spesific), memiliki nuansa kebaruan (novel), dan disengaja melalui suatu program yang jelas dan direncanakan terlebih dahulu, serta dirancang untuk mencapai tujuan yang diharapkan dari suatu sistem tertentu.
Menurut Mile, Inovasi memiliki 4 ciri utama, yaitu:
1)     Memiliki kekhassan/khusus, artinya suatu Inovasi memiliki ciri yang khas dalam arti ide, program, tatanan, sistem, termasuk kemungkinan hasil yang diharapkan
2)     Memiliki ciri/unsur kebaruan, dalam arti suatu inovasi harus memiliki karakteristik sebagai buah karya dan buah pikir yang memiliki kadar orisinalitas dan kebaruan.
3)     Program inovasi dilaksanakan melalui program yang terencana, dalam arti bahwa suatu inovasi dilakukan melalui suatu proses yang tidak tergesa-gesa, namun kegiatan inovasi dipersiapkan secara matang dengan program yang jelas.
4)     Inovasi yang digulirkan memiliki tujuan, program inovasi yang dilakukan harus memiliki arah yang ingin dicapai, termasuk arah dan strategi untuk mencapai tujuan tersebut.
Menurut Huberman seperti dikutip Ishak Abdulhak membagi sifat perubahan dalam Inovasi ke dalam 6 kelompok berikut,
1)     Penggantian, misalnya inovasi dalam penggantian jenis sekolah, penggantian bentuk perabot, alat-alat, atau sistem ujian yang lama diganti yang baru.
2)     Perubahan, sebagai contoh upaya mengubah tugas guru yang tadinya hanya bertugas mengajar, ditambah dengan tugas menjadi guru bimbingan dan penyuluhan atau mengubah kurikulum sekolah menengah umum yang semula bercorak teoretis akademis, menjadi kurikulum dan mata pelajaran yang berorientasi bernuansa keterampilan hidup praktis..
3)     Penambahan, dalam inovasi yang bersifat penambahan tidak ada penggantinya atau perubahan.
4)     Penyusunan kembali, yaitu upaya penyusunan kembali berbagai komponen yang ada dalam sistem dengan maksud untuk menyesuaikan dengan tuntutan dan kebutuhan.
5)     Penghapusan, adalah upaya pembaharuan dengan cara menghilangkan aspek-aspek tertentu dalam pendidikan, atau pengurangan komponen-komponen tertentu dalam pendidikan, atau penghapusan pola atau cara-cara lama.
6)     Penguatan, yaitu upaya peningkatan untuk memperkokoh atau memantapkan kemampuan atau pola dan cara-cara yang sebelumnya terasa lemah.


B.     Tujuan Inovasi Pendidikan
            Inovasi pendidikan adalah meningkatakan esensi, relevansi, kualitas, dan efektifitas sarana serta jumlah peserta didik sebanyak-banyak-banyaknya dengan hasil pendidikan sebesar-besarnya.
            Menurut Santoso (1974) tujuan utama inovasi yakni meningkatkan sumber-sumber tenaga, uang dan sarana termasuk struktur dan prosedur organisasi. Sedangkan, tujuan inovasi pendidikan adalah meningkatkan efisiensi, relevansi, kualitas dan efektifitas sarana serta jumlah peserta didik sebanyak-banyaknya dengan hasil pendidikan sebesar-besarnya (menurut kriteria kebutuhan peserta didik, masyarakat dan pembangunan) dengan menggunakan sumber, tenaga, uang, alat dan waktu dalam jumlah yang sekecil-kecilnya.
      Arah tujuan inovasi pendidikan Indonesia tahap demi tahap yaitu:
a.       Mengejar ketinggalan-ketinggalan yang dihasilkan oleh kemajuan-kemajuan ilmu dan teknologi sehingga makin lama pendidikan di Indonesia makin berjalan sejajar dengan kemajuan-kemajuan tersebut.
b.      Mengusahakan terselenggaranya pendidikan sekolah maupun luar sekolah bagi setiap warga negara. Misalnya meningkatkan daya tampung usia sekolah SD, SLTP, SLTA dan Perguruan Tinggi.[1]
Adapun tujuan inovasi pendidikan di Indonesia pada umumnya adalah:
1.      Lebih meratanya pelayanan pendidikan
2.      Lebih serasinya kegiatan belajar
3.      Lebih efisien dan ekonomisnya pendidikan
4.      Lebih efektif dan efisiennya sistem penyajian
5.      Lebih lancar dan sempurnanya sistem informasi kebijakan
6.      Lebih dihargainya unsur kebudayaan nasional
7.      Lebih kokohnya kesadaran, identitas, dan kesadaran nasional
8.      Tumbuhnya masyarakat gemar belajar
9.      Tersebarnya paket pendidikan yang memikat, mudah dicerna dan mudah diperoleh
10.  Meluasnya kesempatan kerja

C.      Upaya-Upaya Inovasi Pendikan di Indonesia
            Adapun beberapa contoh dari upaya-upaya inovasi pendidikan di Indonesia adalah sebagai berikut :
1.      Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP)
      PPSP dimulai sejak tahun 1971 dibawah pimpinan sebuah team yang beranggotakan 11 orang yang diketuai oleh Dirjen Pendidikan. Sebagai landasan bertolak saat itu adalah “Basic Memorandum Menteri Pendidikan dan Kebudayaan”, yang berisikan gagasan baru tentang struktur dan metodelogi pendidikan. Pada bulan Juli 1973, tanggung jawab proyek ini dipindahkan kepada Ketua Badan Pengembangan Pendidikan berdasar SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.0129/1973. Semula proyek ini dimaksudkan untuk mencoba bentuk system persekolahan komperhensif dengan nama “Sekolah Pembangunan” yang secara umum digariskan dalam SK Menteri P dan K No.0122 Tahun 1971. Konsep ini rencananya akan disebarluaskan ke seluruh Indonesia tahun 1974. Namun setelah dilakukan uji kelayakan ternyata konsepsi ini masih perlu dikembangkan. Oleh karena itu, diusahakan Master Design pembaruan pendidikan melalui PPSP yang diperkuat dengan keputusan Menteri P dan K No 041 Tahun  1974 tentang landasan, tujuan, strategi, proses, dan tata kerja pembaharuan pendidikan.
      Ada delapan PPSP yang diserahi tugas percobaan ini ialah Sekolah Dasar dengan jenjang 8 tahun dan sekolah menengah dengan jenjang 3 tahun. Dari delapan PPSP tersebut akan disusun system pendidikan dasar dan menengah yang :
a.       Efektif dan relevan dengan kebutuhan masyarakat dan individu yang diwujudkan melalui program pendidikan yang sesuai
b.      Merupakan dasar bagi pendidikan seumur hidup
c.       Efesiensi dan realistis sesuai dengan tingkat kemampuan pembiayan oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintah.
2.      Pengajaran Sistem Modul
      Sistem pengajaran dengan modul ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas belajar mengajar di sekolah, terutama yang berkaitan dengan waktu, dana, fasilitas dan tenaga secara tepat guna dalam mencapai tujuan secara optimal.
      Dalam konteks ini, peranan guru dan siswa digambarkan sebagai berikut :
a.       Bagian –bagian modul
      Dalam suatu modul tercangkup satu set program yang digunakan guru dan murid. Program yang tersusun untuk murid diantaranya, Lembar Kerja Siswa (LKS), Lembaran Kerja, Kunci Lembaran Kerja, Lembaran Tes, Lembaran jawaban, Kunci Jawaban. Sedangkan pedoman yang disusun untuk guru disebut “Pedoman Guru” berisi penjelasan topic yang dibahas, jenis kegiatan belajar dan alat-alat pelajaran dan evaluasi.
b.      Peran murid dalam pengajaran system modul
      Murid menjadi mendapat lebih banyak kesempatan untuk belajar sendiri.
c.       Peran guru dalam pengajaran system modul
d.      Menyiapkan situasi belajar yang sesuai
e.       Membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami isi modul atau melakukan tugasnya
f.        Melakukan penilaian  terhadap siswa.
3.      Proyek Pamong
      Pamong merupakan singkatan dari peendidikan oleh masyarakat, orang tua, dan guru. Proyek ini merupakan proyek bersama antara pemerintah Indonesia dengan INNOTECH (Educational Innovation and Technology) dan SEAMEO (South East Asian Miniters of Education Orgnization). Proyek ini diadakan dengan latar belakang bahwa hampir setengah dari jumlah anak di Asia Tenggara tidak dapat menyelesaikan pendidikan di SD. Untuk itu diajukanlah beberapa solusi berikut untuk memecahkannya :
a.       Melipat dua atau tigakan penggunaan gedung sekolah
b.      Melipatkan besarnya kelas
c.       Mengurangi waktu belajar siswa
d.      Siswa hanya belajar setengah waktu sekolah
e.       Meningkatkan perbandingan antara guru dan siswa.
      Menurut Initial Planning Document dari proyek IMPACT  unsur pokok system penyampaian pendidikan pamong adalah sebagai berikut :
1)     Modul
2)     Learning Center (pusat pendidikan)
3)     Bimbingan oleh siswa yang lebih tinggi tingkatannya
4)     Pengawasan oleh orang tua
5)     Self base instruction
6)     Anggota masyarakat
4.      SMP Terbuka
a.       Latar  belakang pendirian SMP Terbuka, yaitu :
1)     Kekurangan fasiitas pendidikan dan tempat belajar.
2)     Tenaga pendidikan yang tidak cukup.
3)     Memperluas kesempatan belajar dalam rangka pemerataan pendidikan.
4)     Menanggulangi anak terlantar yang tidak diterima SMP Negeri.
b.      Tenaga Pengajar di SMP Terbuka
Guru Pembina, memiliki tugas sebagai berikut :
1)     Merencanakan kegiatan belajar, baik yang bersifat tatap muka, maupun dalam pusat kegiatan belajar kelompok,
2)     Memberikan petunjuk, bimbingan dan super visi kepada guru pembimbing.
3)     Memberikan bimbingan pada murid
4)     Mengatur penyampaian bahan-bahan pelajaran
5)     Mengatur penggunaan fasilitas pelajaran yang diperlukan untuk pelajaran secara tatap muka :
6)     Melaksanakan kegiatan belajar tatap muka[2]
7)     Membantu memecahkan dan menampung, menyalurkan persoalan yang dihadapi murid secara perorangan maupun kelompok, baik bersifat adukatif maupun administratif
8)     Membagikan bahan-bahan pelajarn pada siswa
9)     Membimbing murid agar belajar dengan teratur menurut jadwal yang ditetapkan
10)Mencatat dan melaporkan hasil kegiatan belajar siswa kepada guru pembina
11)Mengatur dan mengawasi pelaksanaan belajar murid, baik secara kelompok dan ataupun perorangan
12)Menjadi penghubung antara SMP terbuka dan masyarakat
13)Mengatur penggunaan fasilitas desa untuk kepentingan kegiatan belajar
14)Merencanakan kegiatan bersama dengan guru pembina.
c.       Cara Belajar di SMP Terbuka
1)     Dengan bertatap muka
2)     Melalui radio
3)     Melalui media cetak
4)     Belajar melalui kaset,slide,model dan gambar.
5.      Kuliah Kerja Nyata (KKN)
      KKN adalah kegiatan perkuliahan dalam bentuk pengabdian masyarakat yang berkaitan dengan program pendidikan perguruan tinggi secara keseluruhan. KKN sudah dirintis sejak tahun 1971 dan baru melibatkan 40 mahasiswa dari 3 universitas. Program-program yang pernah dilaksanakan yakni :
a.       Pengerahan Tenaga Mahasiswa (PTM) 1951-1962
b.      Program BIMAS 1963
c.       BUTSI 1969
      KKN memiliki empat komponen penting sebagai berikut :
1)     Sebagai kegiatan penalaran
2)     KKN sebagai aktivitas penelitian
3)     Mengandung unsur pengembangan
4)     Pengabdian pada masyarakat
      Ada beberapa hal yang bercirikan inovatif dalam pelaksanaan KKN, yakni :
·         Menjadikan mahasiswa menyadari akan pentingnya peranan desa dalam pembangunan desa
·         Menyadarkan desa akan potensinya sehingga dapat menjadi sumber lapangan pekerjaan yang baru
·         Memberi balikan kepada perguruan  tinggi untuk menjadikan kurikulumnya lebih serasi dengan kebutuhan masyarakat
6.      Radio Pendidikan
      Dalam proses penyelenggaraannya, siaran radio dimulai dari langkah persiapan yakni penyusunan Pola Dasar Kegiatan Belajar mengajar (PDKBM) yang berisi tujuan instruksional, pokok bahasan, sub pokok bahasan, topic, tujuan instruksional khusus dan materi secara ringkas. Dengan berpedoman pada PDKBM ditulislah naskah siaran dan bahan penyerta oleh penulis yang terdiri dari Dosen FKIP dan  guru SD yang telah ditunjuk.
7.      Televisi Pendidikan
a.       TV pendidikan untuk anak-anak yang bertujuan :
1)     Menghasilkan sejumlah program pembinaan yang isi maupun format penyajannya sudah teruji dan memenuhi standar teknis siaran TVRI
2)     Mencari suatu model proses prouksi program TV Pendidikan untuk anak-anak dengan criteria tidak terlalu ideal dan secara sistematis disesuaikan dengan kondisi di Indonesia.
b.      TV pendidikan untuk umum
      Tujuan televisi pendidikan adalah untuk mengembangkan progam-program pendidikan di luar sekolah dengan cara menyebarkan pesan yang tematis agar masyarakat memiliki pengetahuan dan sikap yang tepat.
8.      Perubahan Kurikulum
a.       Kurikulum 1968 dan sebelumnya
1)     Kurikulum Rentjana Pelajaran 1947 masih dipengaruhi system pembelajaran  Belanda  dan Jepang
2)     Kurikulum Rentjana terurai 1952 yang meniitikberatkan bahwa sebuah rencana pelajaran harus memperhatikan isi pelajaran dan dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari.
3)     Kurikulum 1964 Pembelajaran dipusatkan pada program Pancawardhana yaitu pengembangan moral, kecerdasan, emosional/artistik, keprigelan, dan jasmani.
4)     Kurikulum 1968 Perubahan struktur pendidikan dari Pancawardhana menjadi pembinaan jiwa Pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus.
b.      Kurikulum 1975, ciri-cirinya :
1)     Berorientasi padda tujuan
2)     Menganut pendekatan integrative dalam arti bahwa setiap pelajaran memiliki arti dan peranan yang menunjang kepada tercapainya tujuan-tujuan yang lebih integratif.
3)     Menekankan kepada efisiensi dan efektivitas dalam hal daya dan waktu
4)     Menganut pendekatan sistem instruksional yang dikenal dengan Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI). Sistem yang senantiasa mengarah kepada tercapainya tujuan yang spesifik, dapat diukur dan dirumuskan dalam bentuk tingkah laku siswa.
5)     Dipengaruhi psikologi tingkah laku dengan menekankan kepada stimulus respon (rangsang-jawab) dan latihan
c.       Kurikulum1984
      Secara umum dasar perubahan kurikulum 1975 ke kurikulum 1984 di antaranya adalah sebagai berikut.
1)     Terdapat beberapa unsur dalam GBHN 1983 yang belum tertampung ke dalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah
2)     Terdapat ketidakserasian antara materi kurikulum berbagai bidang studi dengan kemampuan anak didik
3)     Terdapat kesenjangan antara program kurikulum dan pelaksanaannya di sekolah
4)     Terlalu padatnya isi kurikulum yang harus diajarkan hampir di setiap jenjang.
5)     Pelaksanaan Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa (PSPB) sebagai bidang pendidikan yang berdiri sendiri mulai dari tingkat kanak-kanak sampai sekolah menengah tingkat atas termasuk Pendidikan Luar Sekolah.
6)     Pengadaan program studi baru (seperti di SMA) untuk memenuhi kebutuhan perkembangan lapangan kerja
d.      Kurikulum 1994
Sifat dan cirri-ciri kurikulum 1994 antara lain:
1)     Pembagian tahapan pelajran di sekolah dengan system caturwulan
2)     Pembelajaran di sekolah lebih menekankan materi yang  cukup padat
3)     Bersifat populis yakni memberlakukan satu system kurikulum  untuk semua siswa di seluruh Indonesia
4)     Guru yang memilih dan menggunakan strategi yang melibatkan siswa aktif dalam belajar
5)     Suatu mata pelajaran dapat disesuaikan dengan kekhasan pokok bahasan dan perkembangan pola piker siswa
6)     Pengajaran dilakukan dari hal yang mudah ke yang sulit, dari hal yang konkrit ke abstrak
7)     Pengulangan materi yang dianggap sulit perlu dilkukan untuk pemantapan pemahaman siswa
e.       Kurikulum berbasis kompetensi 2002 dan 2004
      Kurikulum ini menitikberatkan pada kemampuan anak dalam melaksanakan tugas sesuai dengan standar performance yang telah ditetapakan.
f.        Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006
      Adapun ciri-ciri dari kurikulum ini antara lain adalah sebagai berikut :
1)     Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual    maupun klasikal
2)     Berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan keberagaman.
3)     Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan    metode yang bervariasi.
4)     Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur edukatif.
5)     Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi
g.       Kurikulum 2013
      Dalam pemaparannya di Griya Agung Gubernuran Sumatera Selatan (kemdikbud.go.id) , Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Ir. Muhammad Nuh, DEA menegaskan bahwa kurikukulum terbaru 2013 ini lebih ditekankan pada kompetensi dengan pemikiran kompetensi berbasis sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Adapun ciri kurikulum 2013 yang paling mendasar ialah menuntut kemampuan guru dalam berpengetahuan dan mencari tahu pengetahuan sebanyak-banyaknya karena siswa zaman sekarang telah mudah mencari informasi dengan bebas melalui perkembangan teknologi dan informasi. Sedangkan untuk siswa lebih didorong untuk memeiliki tanggung jawab kepada lingkungan, kemampuan interpersonal, antarpersonal, maupun memiliki kemampuan berpikir kritias.
      Tujuannya adalah terbentuk generasi produktif, kreatif, inovatif, dan afektif. Khusus untuk tingkat SD, pendekatan tematik integrative member kesempatan siswa untuk mengenal dan memahami suatu tema dalam berbagai mata pelajaran.































BAB III
PENUTUP

A.     Kesimpulan
            Inovasi adalah sesuatu yang wajar disesuaikan dengan kajian ataupun fokus yang menjadi pusat perhatiannya. Everett M. Rogers mendefinisaikan inovasi adalah suatu ide, gagasan, praktik atau objek/ benda yang di sadari atau di terima sebagai suatu hal yang baru oleh seorang atau kelompok untuk di adopsi.
            Tujuan inovasi pendidikan adalah meningkatkan efisiensi, relevansi, kualitas dan efektifitas sarana serta jumlah peserta didik sebanyak-banyaknya dengan hasil pendidikan sebesar-besarnya (menurut kriteria kebutuhan peserta didik, masyarakat dan pembangunan) dengan menggunakan sumber, tenaga, uang, alat dan waktu dalam jumlah yang sekecil-kecilnya.
            Adapun beberapa contoh dari upaya-upaya inovasi pendidikan di Indonesia adalah Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP), Pengajaran Sistem Modul, Proyek Pamong, SMP Terbuka, Kuliah Kerja Nyata (KKN), Radio Pendidikan, Televisi Pendidikan, Perubahan Kurikulum.
           
B.     Saran
            Demikianlah, sebagai catatan penutup pemakalah menyadari akan banyaknya kekurangan dan kelemahan pada karya tulis ini, oleh itu pemakalah berharap ada kritik, saran atau masukan yang sifatnya membangun untuk perbaikan makalah ini untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan kita. Mohon maaf jika sekiranya apa yang di sajikan oleh pemakalah terdapat kekurangan dan kekeliruan di dalamnya.






DAFTAR PUSTAKA





















                [1] Fuad Hasan, Op. Cit. h. 193
                [2] Zahra Idris,op.cit.,h. 53




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Pertunjukan Musik

KEWIBAWAAN (GEZAG) DALAM PENDIDIKAN

DASAR, ASAS, FUNGSI DAN TUJUAN PENDIDIKAN