INOVASI PENDIDIKAN
INOVASI PENDIDIKAN
Disusun untuk
memenuhi tugas kelompok mata kuliah
Ilmu
Pendidikan
Dosen Pengampu :
Nisrokha S.Pd.I
M.Pd
Di Susun Oleh:
DESATRIO SAKTI PRATOMO (3180005)
NUR AMILATUN (3180020)
NOVIATUN MUAMALIYAH (3180007)
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH (STIT)
PEMALANG
Jl. D.I. Panjaitan Km. 3 Paduraksa
Pemalang
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami
panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wa ta’ala dengan segenap kenikmatan dan
karunia-Nya yang tak terhingga. Sholawat dan salam semoga tetap mengalir pada
junjungan umat manusia dan uswatun hasanah di jagad raya, beliau Nabi Muhammad
Sallallahu alaihi wasallam.
Kami menyadari
bahwa makalah ini banyak memiliki kekurangan baik isi maupun lainnya, untuk itu
kami mengharap kritik dan saran serta pesan dari pembaca.
Kami juga
mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
penyusunan makalah ini sehingga makalah ini dapat tersusun dengan tepat.
Harapan
penyusun, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi rekan-rekan mahasiswa pada
khususnya dan para pembaca pada umumnya. Penyusun menyadari bahwa di dalam
menyusun makalah ini, tentunya masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan.
Untuk itu, segala saran dan kritik dari pembaca sangat kami nantikan untuk
penyempurnaan makalah ini.
Akhirnya, semua kami
kembalikan kepada Allah Subhanahu wa ta’ala karena memang hanya Dia-lah yang
mencipta, mengatur, dan menentukan segala sesuatu dengan sangat baik.
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I PEMBUKAAN
2
A.
Latar Belakang
2
B. Rumusan Masalah
2
BAB II PEMBAHASAN
3
A. Pengertian Inovasi Pendidikan
3
B.
Tujuan Inovasi Pendidikan 5
C. Upaya-Upaya Inovasi Pendidikan 6
BAB III PENUTUPAN 15
A.
Kesimpulan 15
B. Saran 15
DAFTAR ISI 16
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Inovasi merupakan perubahan atau pembaharuan yang terjadi baik dalam bentuk
pemikiran atau ide, kegiatan praktek kerja, atau bentuk produk barang yang
dianggap baru dan berbeda oleh seorang penenrima dari keadaan sebelumnya.
Berbagai perubahan yang terjadi di dalam bidang pendidikan seringkali
membawa dampak positif dan negatif dalam perkembanganya, di perlukan adanya
inovasi agar pendidikan tersebut dapat meningkat khususnya secara kualitatif
guna mencapai tujuan yang di harapakan.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian inovasi pendidikan ?
2.
Apa tujuan inovasi pendidikan ?
3.
Apa saja upaya inovasi pendidikan ?
C. Tujuan
Untuk mengetahui atau memepelajari pengertian inovasi pendidikan, apa tujuan
inovasi pendidikan, apa saja upaya inovasi pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Inovasi Pendidikan
Inovasi adalah sesuatu yang wajar disesuaikan dengan kajian ataupun fokus
yang menjadi pusat perhatiannya. Everett M. Rogers mendefinisaikan inovasi
adalah suatu ide, gagasan, praktik atau objek/ benda yang di sadari atau di
terima sebagai suatu hal yang baru oleh seorang atau kelompok untuk di adopsi.
Kata kunci dari definisi inovasi tersebut adalah gagasan, benda atau proses
adopsi yang di lakukan oleh perorangan
atau kelompok masyarakat terhadap inovasi yang di tawarkan, termasuk di bidang
pendidikan.
Santoso S. Hamidjojo seperti dikutip abdulhak (2000) menyatakan bahwa
inovasi merupakan suatu perubahan yang baru dan secara kualitatif berbeda dari
hal yang ada sebelumnya dan sengaja diusahakan untuk meningkatkan kemampuan
guna mencapai tujuan tertentu.
Sementara itu, Mattew B. Miles dalam bukunya Innovation in Education mendefinisikan
Inovasi adalah suatu perubahan yang sifatnya khusus (spesific), memiliki nuansa
kebaruan (novel), dan disengaja melalui suatu program yang jelas dan
direncanakan terlebih dahulu, serta dirancang untuk mencapai tujuan yang
diharapkan dari suatu sistem tertentu.
Menurut Mile, Inovasi memiliki 4 ciri utama, yaitu:
1)
Memiliki kekhassan/khusus, artinya suatu Inovasi memiliki ciri yang khas
dalam arti ide, program, tatanan, sistem, termasuk kemungkinan hasil yang
diharapkan
2)
Memiliki ciri/unsur kebaruan, dalam arti suatu inovasi harus memiliki
karakteristik sebagai buah karya dan buah pikir yang memiliki kadar
orisinalitas dan kebaruan.
3)
Program inovasi dilaksanakan melalui program yang terencana, dalam arti
bahwa suatu inovasi dilakukan melalui suatu proses yang tidak tergesa-gesa,
namun kegiatan inovasi dipersiapkan secara matang dengan program yang jelas.
4)
Inovasi yang digulirkan memiliki tujuan, program inovasi yang dilakukan
harus memiliki arah yang ingin dicapai, termasuk arah dan strategi untuk
mencapai tujuan tersebut.
Menurut Huberman seperti dikutip Ishak
Abdulhak membagi sifat perubahan dalam Inovasi ke dalam 6 kelompok berikut,
1)
Penggantian, misalnya inovasi dalam penggantian jenis sekolah, penggantian
bentuk perabot, alat-alat, atau sistem ujian yang lama diganti yang baru.
2)
Perubahan, sebagai contoh upaya mengubah tugas guru yang tadinya hanya
bertugas mengajar, ditambah dengan tugas menjadi guru bimbingan dan penyuluhan
atau mengubah kurikulum sekolah menengah umum yang semula bercorak teoretis
akademis, menjadi kurikulum dan mata pelajaran yang berorientasi bernuansa
keterampilan hidup praktis..
3)
Penambahan, dalam inovasi yang bersifat penambahan tidak ada penggantinya
atau perubahan.
4)
Penyusunan kembali, yaitu upaya penyusunan kembali berbagai komponen yang
ada dalam sistem dengan maksud untuk menyesuaikan dengan tuntutan dan
kebutuhan.
5)
Penghapusan, adalah upaya pembaharuan dengan cara menghilangkan aspek-aspek
tertentu dalam pendidikan, atau pengurangan komponen-komponen tertentu dalam
pendidikan, atau penghapusan pola atau cara-cara lama.
6)
Penguatan, yaitu upaya peningkatan untuk memperkokoh atau memantapkan
kemampuan atau pola dan cara-cara yang sebelumnya terasa lemah.
B.
Tujuan Inovasi Pendidikan
Inovasi pendidikan adalah
meningkatakan esensi, relevansi, kualitas, dan efektifitas sarana serta jumlah
peserta didik sebanyak-banyak-banyaknya dengan hasil pendidikan
sebesar-besarnya.
Menurut Santoso (1974) tujuan utama inovasi yakni
meningkatkan sumber-sumber tenaga, uang dan sarana termasuk struktur dan
prosedur organisasi. Sedangkan, tujuan inovasi pendidikan adalah meningkatkan
efisiensi, relevansi, kualitas dan efektifitas sarana serta jumlah peserta
didik sebanyak-banyaknya dengan hasil pendidikan sebesar-besarnya (menurut
kriteria kebutuhan peserta didik, masyarakat dan pembangunan) dengan
menggunakan sumber, tenaga, uang, alat dan waktu dalam jumlah yang
sekecil-kecilnya.
Arah tujuan
inovasi pendidikan Indonesia tahap demi tahap yaitu:
a.
Mengejar ketinggalan-ketinggalan yang dihasilkan oleh
kemajuan-kemajuan ilmu dan teknologi sehingga makin lama pendidikan di
Indonesia makin berjalan sejajar dengan kemajuan-kemajuan tersebut.
b.
Mengusahakan terselenggaranya pendidikan sekolah
maupun luar sekolah bagi setiap warga negara. Misalnya meningkatkan daya
tampung usia sekolah SD, SLTP, SLTA dan Perguruan Tinggi.[1]
Adapun tujuan inovasi pendidikan di Indonesia pada
umumnya adalah:
1.
Lebih meratanya pelayanan pendidikan
2.
Lebih serasinya kegiatan belajar
3.
Lebih efisien dan ekonomisnya pendidikan
4.
Lebih efektif dan efisiennya sistem penyajian
5.
Lebih lancar dan sempurnanya sistem informasi
kebijakan
6.
Lebih dihargainya unsur kebudayaan nasional
7.
Lebih kokohnya kesadaran, identitas, dan kesadaran
nasional
8.
Tumbuhnya masyarakat gemar belajar
9.
Tersebarnya paket pendidikan yang memikat, mudah
dicerna dan mudah diperoleh
10. Meluasnya kesempatan kerja
C.
Upaya-Upaya Inovasi Pendikan di Indonesia
Adapun beberapa contoh dari upaya-upaya inovasi
pendidikan di Indonesia adalah sebagai berikut :
1.
Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP)
PPSP
dimulai sejak tahun 1971 dibawah pimpinan sebuah team yang beranggotakan 11
orang yang diketuai oleh Dirjen Pendidikan. Sebagai landasan bertolak saat itu
adalah “Basic Memorandum Menteri Pendidikan dan Kebudayaan”, yang berisikan
gagasan baru tentang struktur dan metodelogi pendidikan. Pada bulan Juli 1973, tanggung
jawab proyek ini dipindahkan kepada Ketua Badan Pengembangan Pendidikan
berdasar SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.0129/1973. Semula proyek ini
dimaksudkan untuk mencoba bentuk system persekolahan komperhensif dengan nama
“Sekolah Pembangunan” yang secara umum digariskan dalam SK Menteri P dan K
No.0122 Tahun 1971. Konsep ini rencananya akan disebarluaskan ke seluruh
Indonesia tahun 1974. Namun setelah dilakukan uji kelayakan ternyata konsepsi
ini masih perlu dikembangkan. Oleh karena itu, diusahakan Master Design
pembaruan pendidikan melalui PPSP yang diperkuat dengan keputusan Menteri P dan
K No 041 Tahun 1974 tentang landasan, tujuan,
strategi, proses, dan tata kerja pembaharuan pendidikan.
Ada delapan
PPSP yang diserahi tugas percobaan ini ialah Sekolah Dasar dengan jenjang 8
tahun dan sekolah menengah dengan jenjang 3 tahun. Dari delapan PPSP tersebut
akan disusun system pendidikan dasar dan menengah yang :
a.
Efektif dan relevan dengan kebutuhan masyarakat dan
individu yang diwujudkan melalui program pendidikan yang sesuai
b.
Merupakan dasar bagi pendidikan seumur hidup
c.
Efesiensi dan realistis sesuai dengan tingkat
kemampuan pembiayan oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintah.
2.
Pengajaran Sistem Modul
Sistem
pengajaran dengan modul ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas belajar mengajar di sekolah, terutama yang berkaitan dengan waktu, dana,
fasilitas dan tenaga secara tepat guna dalam mencapai tujuan secara optimal.
Dalam
konteks ini, peranan guru dan siswa digambarkan sebagai berikut :
a.
Bagian –bagian modul
Dalam suatu
modul tercangkup satu set program yang digunakan guru dan murid. Program yang
tersusun untuk murid diantaranya, Lembar Kerja Siswa (LKS), Lembaran Kerja, Kunci
Lembaran Kerja, Lembaran Tes, Lembaran jawaban, Kunci Jawaban. Sedangkan
pedoman yang disusun untuk guru disebut “Pedoman Guru” berisi penjelasan topic
yang dibahas, jenis kegiatan belajar dan alat-alat pelajaran dan evaluasi.
b.
Peran murid dalam pengajaran system modul
Murid
menjadi mendapat lebih banyak kesempatan untuk belajar sendiri.
c.
Peran guru dalam pengajaran system modul
d.
Menyiapkan situasi belajar yang sesuai
e.
Membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami
isi modul atau melakukan tugasnya
f.
Melakukan penilaian
terhadap siswa.
3.
Proyek Pamong
Pamong
merupakan singkatan dari peendidikan oleh masyarakat, orang tua, dan guru. Proyek
ini merupakan proyek bersama antara pemerintah Indonesia dengan INNOTECH
(Educational Innovation and Technology) dan SEAMEO (South East Asian Miniters
of Education Orgnization). Proyek ini diadakan dengan latar belakang bahwa
hampir setengah dari jumlah anak di Asia Tenggara tidak dapat menyelesaikan
pendidikan di SD. Untuk itu diajukanlah beberapa solusi berikut untuk
memecahkannya :
a.
Melipat dua atau tigakan penggunaan gedung sekolah
b.
Melipatkan besarnya kelas
c.
Mengurangi waktu belajar siswa
d.
Siswa hanya belajar setengah waktu sekolah
e.
Meningkatkan perbandingan antara guru dan siswa.
Menurut
Initial Planning Document dari proyek IMPACT
unsur pokok system penyampaian pendidikan pamong adalah sebagai berikut
:
1)
Modul
2)
Learning Center (pusat pendidikan)
3)
Bimbingan oleh siswa yang lebih tinggi tingkatannya
4)
Pengawasan oleh orang tua
5)
Self base instruction
6)
Anggota masyarakat
4.
SMP Terbuka
a.
Latar belakang pendirian SMP Terbuka, yaitu :
1)
Kekurangan fasiitas pendidikan dan tempat belajar.
2)
Tenaga pendidikan yang tidak cukup.
3)
Memperluas kesempatan belajar dalam rangka pemerataan
pendidikan.
4)
Menanggulangi anak terlantar yang tidak diterima SMP
Negeri.
b.
Tenaga Pengajar di SMP Terbuka
Guru Pembina, memiliki tugas sebagai berikut :
1)
Merencanakan kegiatan belajar, baik yang bersifat
tatap muka, maupun dalam pusat kegiatan belajar kelompok,
2)
Memberikan petunjuk, bimbingan dan super visi kepada
guru pembimbing.
3)
Memberikan bimbingan pada murid
4)
Mengatur penyampaian bahan-bahan pelajaran
5)
Mengatur penggunaan fasilitas pelajaran yang
diperlukan untuk pelajaran secara tatap muka :
6)
Melaksanakan kegiatan belajar tatap muka[2]
7)
Membantu memecahkan dan menampung, menyalurkan
persoalan yang dihadapi murid secara perorangan maupun kelompok, baik bersifat
adukatif maupun administratif
8)
Membagikan bahan-bahan pelajarn pada siswa
9)
Membimbing murid agar belajar dengan teratur menurut
jadwal yang ditetapkan
10)Mencatat dan melaporkan hasil kegiatan belajar siswa
kepada guru pembina
11)Mengatur dan mengawasi pelaksanaan belajar murid, baik
secara kelompok dan ataupun perorangan
12)Menjadi penghubung antara SMP terbuka dan masyarakat
13)Mengatur penggunaan fasilitas desa untuk kepentingan
kegiatan belajar
14)Merencanakan kegiatan bersama dengan guru pembina.
c.
Cara Belajar di SMP Terbuka
1)
Dengan bertatap muka
2)
Melalui radio
3)
Melalui media cetak
4)
Belajar melalui kaset,slide,model dan gambar.
5.
Kuliah Kerja Nyata (KKN)
KKN adalah
kegiatan perkuliahan dalam bentuk pengabdian masyarakat yang berkaitan dengan
program pendidikan perguruan tinggi secara keseluruhan. KKN sudah dirintis
sejak tahun 1971 dan baru melibatkan 40 mahasiswa dari 3 universitas. Program-program
yang pernah dilaksanakan yakni :
a.
Pengerahan Tenaga Mahasiswa (PTM) 1951-1962
b.
Program BIMAS 1963
c.
BUTSI 1969
KKN
memiliki empat komponen penting sebagai berikut :
1)
Sebagai kegiatan penalaran
2)
KKN sebagai aktivitas penelitian
3)
Mengandung unsur pengembangan
4)
Pengabdian pada masyarakat
Ada
beberapa hal yang bercirikan inovatif dalam pelaksanaan KKN, yakni :
·
Menjadikan mahasiswa menyadari akan pentingnya peranan
desa dalam pembangunan desa
·
Menyadarkan desa akan potensinya sehingga dapat
menjadi sumber lapangan pekerjaan yang baru
·
Memberi balikan kepada perguruan tinggi untuk menjadikan kurikulumnya lebih
serasi dengan kebutuhan masyarakat
6.
Radio Pendidikan
Dalam
proses penyelenggaraannya, siaran radio dimulai dari langkah persiapan yakni
penyusunan Pola Dasar Kegiatan Belajar mengajar (PDKBM) yang berisi tujuan
instruksional, pokok bahasan, sub pokok bahasan, topic, tujuan instruksional
khusus dan materi secara ringkas. Dengan berpedoman pada PDKBM ditulislah
naskah siaran dan bahan penyerta oleh penulis yang terdiri dari Dosen FKIP
dan guru SD yang telah ditunjuk.
7.
Televisi Pendidikan
a.
TV pendidikan untuk anak-anak yang bertujuan :
1)
Menghasilkan sejumlah program pembinaan yang isi
maupun format penyajannya sudah teruji dan memenuhi standar teknis siaran TVRI
2)
Mencari suatu model proses prouksi program TV
Pendidikan untuk anak-anak dengan criteria tidak terlalu ideal dan secara
sistematis disesuaikan dengan kondisi di Indonesia.
b.
TV pendidikan untuk umum
Tujuan
televisi pendidikan adalah untuk mengembangkan progam-program pendidikan di
luar sekolah dengan cara menyebarkan pesan yang tematis agar masyarakat
memiliki pengetahuan dan sikap yang tepat.
8.
Perubahan Kurikulum
a.
Kurikulum 1968 dan sebelumnya
1)
Kurikulum Rentjana Pelajaran 1947 masih dipengaruhi
system pembelajaran Belanda dan Jepang
2)
Kurikulum Rentjana terurai 1952 yang meniitikberatkan
bahwa sebuah rencana pelajaran harus memperhatikan isi pelajaran dan
dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari.
3)
Kurikulum 1964 Pembelajaran dipusatkan pada program
Pancawardhana yaitu pengembangan moral, kecerdasan, emosional/artistik,
keprigelan, dan jasmani.
4)
Kurikulum 1968 Perubahan struktur pendidikan dari
Pancawardhana menjadi pembinaan jiwa Pancasila, pengetahuan dasar, dan
kecakapan khusus.
b.
Kurikulum 1975, ciri-cirinya :
1)
Berorientasi padda tujuan
2)
Menganut pendekatan integrative dalam arti
bahwa setiap pelajaran memiliki arti dan peranan yang menunjang kepada
tercapainya tujuan-tujuan yang lebih integratif.
3)
Menekankan kepada efisiensi dan efektivitas dalam hal
daya dan waktu
4)
Menganut pendekatan sistem instruksional yang dikenal
dengan Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI). Sistem yang
senantiasa mengarah kepada tercapainya tujuan yang spesifik, dapat diukur dan
dirumuskan dalam bentuk tingkah laku siswa.
5)
Dipengaruhi psikologi tingkah laku dengan menekankan
kepada stimulus respon (rangsang-jawab) dan latihan
c.
Kurikulum1984
Secara umum
dasar perubahan kurikulum 1975 ke kurikulum 1984 di antaranya adalah sebagai
berikut.
1)
Terdapat beberapa unsur dalam GBHN 1983 yang belum
tertampung ke dalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah
2)
Terdapat ketidakserasian antara materi kurikulum
berbagai bidang studi dengan kemampuan anak didik
3)
Terdapat kesenjangan antara program kurikulum dan
pelaksanaannya di sekolah
4)
Terlalu padatnya isi kurikulum yang harus diajarkan
hampir di setiap jenjang.
5)
Pelaksanaan Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa
(PSPB) sebagai bidang pendidikan yang berdiri sendiri mulai dari tingkat
kanak-kanak sampai sekolah menengah tingkat atas termasuk Pendidikan Luar
Sekolah.
6)
Pengadaan program studi baru (seperti di SMA) untuk
memenuhi kebutuhan perkembangan lapangan kerja
d.
Kurikulum 1994
Sifat dan cirri-ciri kurikulum 1994 antara lain:
1)
Pembagian tahapan pelajran di sekolah dengan system
caturwulan
2)
Pembelajaran di sekolah lebih menekankan materi
yang cukup padat
3)
Bersifat populis yakni memberlakukan satu system
kurikulum untuk semua siswa di seluruh
Indonesia
4)
Guru yang memilih dan menggunakan strategi yang
melibatkan siswa aktif dalam belajar
5)
Suatu mata pelajaran dapat disesuaikan dengan kekhasan
pokok bahasan dan perkembangan pola piker siswa
6)
Pengajaran dilakukan dari hal yang mudah ke yang
sulit, dari hal yang konkrit ke abstrak
7)
Pengulangan materi yang dianggap sulit perlu dilkukan
untuk pemantapan pemahaman siswa
e.
Kurikulum berbasis kompetensi 2002 dan 2004
Kurikulum
ini menitikberatkan pada kemampuan anak dalam melaksanakan tugas sesuai dengan
standar performance yang telah
ditetapakan.
f.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006
Adapun
ciri-ciri dari kurikulum ini antara lain adalah sebagai berikut :
1)
Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik
secara individual maupun klasikal
2)
Berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes)
dan keberagaman.
3)
Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan
dan metode yang bervariasi.
4)
Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber
belajar lainnya yang memenuhi unsur edukatif.
5)
Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar
dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi
g.
Kurikulum 2013
Dalam
pemaparannya di Griya Agung Gubernuran Sumatera Selatan (kemdikbud.go.id) ,
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Ir. Muhammad Nuh, DEA menegaskan bahwa
kurikukulum terbaru 2013 ini lebih ditekankan pada kompetensi dengan pemikiran
kompetensi berbasis sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Adapun ciri kurikulum
2013 yang paling mendasar ialah menuntut kemampuan guru dalam berpengetahuan
dan mencari tahu pengetahuan sebanyak-banyaknya karena siswa zaman sekarang
telah mudah mencari informasi dengan bebas melalui perkembangan teknologi dan
informasi. Sedangkan untuk siswa lebih didorong untuk memeiliki tanggung jawab
kepada lingkungan, kemampuan interpersonal, antarpersonal, maupun memiliki
kemampuan berpikir kritias.
Tujuannya
adalah terbentuk generasi produktif, kreatif, inovatif, dan afektif. Khusus
untuk tingkat SD, pendekatan tematik integrative member kesempatan siswa untuk
mengenal dan memahami suatu tema dalam berbagai mata pelajaran.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Inovasi adalah sesuatu yang wajar disesuaikan dengan kajian ataupun fokus
yang menjadi pusat perhatiannya. Everett M. Rogers mendefinisaikan inovasi
adalah suatu ide, gagasan, praktik atau objek/ benda yang di sadari atau di
terima sebagai suatu hal yang baru oleh seorang atau kelompok untuk di adopsi.
Tujuan inovasi pendidikan adalah meningkatkan
efisiensi, relevansi, kualitas dan efektifitas sarana serta jumlah peserta
didik sebanyak-banyaknya dengan hasil pendidikan sebesar-besarnya (menurut
kriteria kebutuhan peserta didik, masyarakat dan pembangunan) dengan
menggunakan sumber, tenaga, uang, alat dan waktu dalam jumlah yang
sekecil-kecilnya.
Adapun
beberapa contoh dari upaya-upaya inovasi pendidikan di Indonesia adalah Proyek
Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP), Pengajaran Sistem Modul, Proyek Pamong, SMP
Terbuka, Kuliah Kerja Nyata (KKN), Radio Pendidikan, Televisi Pendidikan, Perubahan
Kurikulum.
B. Saran
Demikianlah, sebagai catatan penutup
pemakalah menyadari akan banyaknya kekurangan dan kelemahan pada karya tulis
ini, oleh itu pemakalah berharap ada kritik, saran atau masukan yang sifatnya
membangun untuk perbaikan makalah ini untuk meningkatkan wawasan dan
pengetahuan kita. Mohon maaf jika sekiranya apa yang di sajikan oleh pemakalah
terdapat kekurangan dan kekeliruan di dalamnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://multazam-einstein.blogspot.com/2013/01/makalah-inovasi-pendidikan-di-indonesia.html (di akses pada Kamis, 21 Maret 2019 Pukul 23.15)
http://ilmpupendidikan1c.blogspot.com/2013/12/upaya-upaya-inovasi-pendidikan-di_20.html (di akses pada Kamis, 21 Maret 2019 Pukul 22.49)
Komentar
Posting Komentar