PENDIDIKAN DAN ILMU PENDIDIKAN


MAKALAH
Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Ilmu Pendidikan
Dengan Judul :
Pendidikan Dan Ilmu Pendidikan
Dosen Pengampu :
Nisrokha, S.Pd.I., M.Pd

Disusun Oleh:
1.    Dian Umarulloh                                  (3180043)
2.    Mahmuzamil Ilham Fadli                 (7180003)
3.    Siti Ma’rifah                                         (3180047)

Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Pemalang Tahun Ajaran 2018/2019

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.................................................................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................ 1
A.      Latar Belakang............................................................................................................................ 1
B.      Rumusan Masalah..................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................................. 2
A.      Pengertian Pendidikan........................................................................................................... 2
B.      Pentingnya Pendidikan dan Ilmu Pendidikan.......................................................... 4
C.      Pendidikan Sebagai Ilmu Pengetahuan........................................................................ 5
D.     Unsur-Unsur Pendidikan....................................................................................................... 7
E.      Jenis-jenis Pendidikan............................................................................................................. 8
BAB III PENUTUP....................................................................................................................................... 10
A.    KESIMPULAN.................................................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................... 11

BAB  I 
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang
Pendidikan adalah salah satu kegiatan yang telah berlangsung selama berabad-abad di masyarakat. Bahkan diyakini telah berlangsung sejak diciptakannya manusia dalam rangka mengenal diri sendiri dan untuk bisa beradaptasi di lingkungannya.
Pendidikan merupakan kegiatan khas yang hanya ada pada dunia manusia dan sepenuhnya di tentukan oleh manusia, karena tanpa manusia maka pendidikan tidak pernah ada. Kegiatan mendidik pun tidak terbatas dimensi waktu, akan tetapi dapat menembus dimensi tempat, yang berarti pendidikan telah berlangsung di segala waktu dan tempat. Karena itu pendidikan dapat dikatakan bersifat fundamental, universal dan fenomenal.
Untuk mewujudkan pendidikan yang sesuai dengan cita-cita masyarakat, maka pendidikan perlu dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip yang memiliki bukti ilmiah yang kuat serta kaidah ilmu pendidikan yang telah ditemukan oleh para ahli sehingga hasilnya bisa dipertanggungjawabkan. Untuk itu perlu kira nya penulis menulis sebuah makalah dengan harapan semua pendidik dan calon pendidik dapat mengetahui dan memahami prinsip-prinsip mendidik dan kaidah-kaidah teori pendidikan sebelum melakukan praktek mendidik.
B.     Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis membahas tentang :
1.    Apa pengertian pendidikan ?
2.    Seberapa pentingnya pendidikan dan Ilmu Pendidikan ?
3.    Seperti apa pendidikan sebagai ilmu pengetahuan ?
4.    Apa saja unsur-unsur pendidikan ?
5.    Apa saja jenis-jenis pendidikan ?









BAB II
PEMBAHASAN

A.     Pengertian Pedidikan
Secara etimologis, kata pendidikan berasal dari kata dasar didik, yang mendapat imbuhan awalan dan akhiran pe-an. Berubah menjadi kata kerja mendidik, yang berarti membantu anak untuk menguasai aneka pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai yang diwarisi dari keluarga dan masyarakatnya. Istilah ini pertama kali muncul dengan bahasa Yunani yaitu paedagigiek, yang berarti ilmu menuntun anak, dan paedagogia adalah pergaulan dengan anak-anak, sedangkan orangnya yang menuntun atau mendidik anak adalah paedagog. Orang Romawi melihat pendidikan sebagai educare, yaitu mengeluarkan dan menuntun, tindakan merealisasikan potensi anak yang dibawa waktu dilahirkan di dunia.
Dalam kamu bahasa Inggris, Oxford Learner’s Pocket Dictionary kata pendidikan diartikan sebagai pelatihan dan pembelajaran. (Education is training and instruction). Sedangkan dalam KBBI, pendidikan diartikan sebagai proses perubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau kelompok dalam udaha mendewasakan manusia melalui proses pengajaran dan pelatihan.
Dalam perkembangannya istilah pendidikan berarti bimbingan atau pertolongan yang diberikan secara sengaja terhadap anak didik oleh orang dewasa agar ia menjadi dewasa. Dalam perkembangan selanjutnya, pendidikan berarti usaha yang dijalankan oleh seseorang atau sekelompok orang agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup dan penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental.[1]
Sedangkan secara terminologi, arti pendidikan menurut nenerapa ahli dan tokoh pendidikan antara lain:[2]
1.     Menurut Redja Mudyahardjo
Secara luas, pendidikan adalah hidup. Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalma segala lingkungan dan sepanjang hidup. Pendidikan adalah segala situasi hidup yang mempengaruhi individu.
Sedangkan secara sempit, pendidikan adalah sekolah. Pendidikan adalah pengajaran yang diselenggarakan di sekolah sebagai lemaga pendidikan formal. Pendidikan adalah segala pengaruh yang diupayakan sekolah terhadap anak dan remaja yang diserahkan kepadanya agar mempunyai kemampuan yang sempurna da kesadaran penuh terhadap hubungan-hubungan dan tugas-tugas sosial mereka.
2.       Ahmad D. Marimba
Menurut Ahmad D. Marimba, sebagaimana yang dikutip oleh Suwarno, pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh si pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama (Suwarno, 1985:2).[3]
3.     Ki Hajar Dewantara
Menurut Ki Hajar Dewantara, sebagaimana yang dikutip oleh Suwarno, pendidikan yaitu tuntutan didalam hidup tumbuhya anak-anak, adapun maksudnya pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya (Suwarno, 1985:2).[4]
4.     Ahmad Tafsir
Pendidikan adalah usaha meningkatkan diri dalam segala aspeknya, yang melibatkan guru maupun tidak, baik formal maupun informal (Tafsir, 1992:6).[5]
5.     Menurut UU No. 2 Tahun 1989
Dalam UU Nomor 2 Tahun 1989 disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang (1991/1992: 3).[6]




6.     Dalam Ensiklopedi Indonesia(1992: 2627)
Pendidikan (Latin, educare = mengantar keluar). Pendidikan adalah proses membimbing manusia dari kegelapan kebodohan ke kecerahan pengetahuan.[7]
Definisi – definisi tersebut menggambarkan terbentuknya manusia yang utuh sebagai tujuan pendidikan. Pendidikan memperhatikan kesatuan aspek jasmani dan rohani, aspek diri (individualitas) dan aspek sosial, aspek kognitif, afektif dan psikomotor, serta segi hubungan manusia dengan dirinya (konsentris), dengan lingkungan sosial dan alamnya (horisontal) dan dengan Tuhannya (Vertikal).
Dari beberapa pengertian tersebut diatas yang diberikan oleh para ahli tersebut, meskipun berbeda secara redaksional, namun secara esensial terdapat kesatuan unsur-unsur atau faktor-faktor yang terdapat didalamnya, yaitu bahwa pengertian pendidikan tersebut menunjukkan suatu proses bimbingan, tuntunan atau pimpinan yang didalamnya mengandung unsur-unsur seperti pendidik, anak didik, tujuan dan sebagainya.[8]

B.     Pentingnya Pendidikan dan Ilmu Pendidikan
Kegiatan mendidik dilakukan oleh banyak orang dibanyak tempat, lebih-lebih kegiatan ini secara natural telah dilakukan oleh para orang tua terhadap anaknya. Praktik kegiatan mendidik yang telah berlangsung jutaan tahun lamanya yang dilakukan oleh umat manusia dimuka bumi ini terkadang terjadi secara berulang dan kurang mendapat evaluasi yang cukup oleh para pelakunya, termasuk oleh orang-orang yang menmakan dirinya sebagai pendidik sekalipun.
Fenomena mendidik yang selalu berulang secara ritualistic dan formalistic dengan kurang memperhatikan kondisi keunikan masing-masing peserta didik serta perubahan lingkungan sebagaimana diuraikan di atas sudah barang tentu menjadi kurang efektif bahkan bias jadi malah merugikan bagi peserta didik, sehingga memunculkan sebuah praktik yang dinamakan oleh Paolo Freire sebagai praktik dehumanisasi. Dehumanisasi adalah praktik mendidik yang distorsif yang mencederai praktik mendidik itu sendiri. Praktik semacam itu oleh beberapa ahli juga disebut sebagai praktik hominisasi atau domistikasi (adopsi), sehingga hasilnya bersifat kontaproduktif.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan itulah, maka keberadaan ilmu pendidikan –sebagai ilmu yang mempelajari suasana dan proses pendidikan yang berusaha memecahkan masalah-masalah yang terjadi didalamnya sehingga mampu menawarkan pilihan-pilihan bagaimana seharusnya mendidik— sangat penting untuk dipelajari agar bisa mendasari kegiatan mendidik. Dengan menguasai ilmu pendidikan, seorang pendidik akan dapat mendidik dengan baik dan terhindar dari tindakan-tindakan bodoh yang merugikan peserta didik.
Terkait dengan ilmu pendidikan, serta penerapannya dalam dunia pendidikan, setidaknya ada empat hal yang harus dikuasai oleh calon pendidik, yang kemudian dikenal dengan Empat Kompetensi Pendidik yaitu :
1.  Memahami peserta didik
2.  Menguasai materi pendidikan yang berupa materi bidang studi
3.  Menguasai pembelajaran yang mendidik
4.  Mengembangkan kemampuan professional secara berkelanjutan
Dengan penguasaan keempat kompetensi sebagaimana disebutkan di atas, maka calon guru nantinya akan mampu melakukan tugas-tugas mendidik dan mengajar sebaik-baiknya bagi segenap potensi yang dimiliki anak.

C.    Pendidikan Sebagai Ilmu Pengetahuan[9]
Pengertian Ilmu pengetahuan dan syarat-syaratnya :
Ilmu pengetahuan adalah suatu uraian yang lengkap dan tersusun tengtang suatu obyek. Demikian Dr. Sutari Barnadib.
Drs. Amier Daien Indrakusuma mengartikan Ilmu Pengetahuan dengan menyatakansebagai berikut: ilmu pengethuan itu ialah uaraian yang sistematis dan metodis tentang suatu hal atau masalah.
            Adapun syarat sesuatu dapat disebut Ilmu Pengetahuan harus mempunyai :
1.      Obyek Ilmu Pendidikan
a.       Obyek Material dan Obyek Formal
Pendidikan merupakan aktifitas atau kegiatan si pendidik secara sadar membawa anak didik ke arah kedewasaan.
b.      Obyek Formal
Obyek formal ilmu pendidikan adalah kegiatan manusia dalam usahanya membawa atau membimbing manusia lain kepada kearah kedewasaan, yaitu terlepas dari ketergantungan kepada manusia lain.
2.      Metode Penelitian
Metode pengumpulan data yang digunakan ilmu pendidikan adlah metode angket, metode test, metode interview, metode observasi dan lain lain.
Metode penelitian misalnya metode eksperimen digunakan untuk menyelidiki dalam metode pengajaran sistem pendidikan dan lain lian. Dalam menganalisa data digunakan metode kualitatif atau kuantatif sesuai dengan sifat datanya dengan pola berfikir induktif yang diguanakn terutama bagi ilmu pendidikan.
3.      Sistematika
Dengan menggolong-golongkan problema atau berbagai masalah kedalam beberapa unsur komponen dan dengan pembahasan masalah demi masalah ilmu pendidikan, menunjukan bhwa penyusunan ilmu pendidiakn itu tela menggunakan sistematika.
Para ahli berbeda dalam menyusun sistematika ilmu pendidikan dan juga ilmu-ilmu yang lain. Hal ini karena tidak dituntut suatu sistematika tertentu.
Perbedaan sistematika para tokoh pendidikan dalam buku merkea masing masing;
a)     Dr.M.J. Langeveld dalam bukunya “Beknopte Theoristche Paedagogik”
b)     John Dewey dalam bukunya “Democary and Education”
c)      Prof. Drs. S. Brodjonegoro dalam bukunya “Pendidikan Nasional Pancasila”
Dengan demikian, ilmu pendidikan karena telah memenuhi syarat syarat sebagai ilmu pengetahuan, maka ilmu pendidikan terhitung sebagai ilmu pengetahuan yang otonom atau berdiri sendiri.
D.    Unsur-unsur Pendidikan
Unsur-unsur yang ada dalam pendidikan ialah:
A.    Komunikasi
Hal ini diartikan adanya interaksi hubungan timbal balik dari anak dengan orang tua  atau pendidik atau dari orang yang belum dewasa kepada orang yang sudah dewasa dan sebaliknya.
B.     Kesengajaan
Komunikasi yang terjadi itu merupakan suatu proses kesengajaan perbuatan yang disadari oleh orang dewasa demi anak
C.     Kewibawaan
Perbuatan orang dewasa hendaknya ada unsur wibawa dalam arti diharapkan baik secara sadar atau tidak anak ada yang belum dewasa tadi patuh akan hasil didikan orang dewasa. Secara sukarela (kewibawaan adalah “pengaruh yang diterima dengan sukarela” dimiliki orang dewasa).
Wibawa timbul dengan sendirinya, tidak dibuat-buat, sebab kewibawaan itu sesuatu kelebihan yang ada dalam diri orang dewasa tadi sehingga anak merasa
1.      Dilindungi
2.      Percaya
3.      Dibimbing
4.      dan menerimanya dengan sukarela
Keempatnya ini memberi pengaruh ke hal-hal yang positif, bagi anak tersebut.
D.      Normatif
Yaitu adanya komunikasi tadi dibatasi adanya ketentuan suatu norma baik norma adat, agama, hukum, sosial, dan atau norma pendidikan formal (ingat prinsip didaktik).
E.     Norma sosial
(1)  Ketentuan nilai baik buruk
(2)  Sopan santun dalam pergaulan
(3)  Adat istiadat
(4)  Gotong royong

a)     Prinsip di praktik (pelajar ordik umum)
(1)  Pengajaran harus ada aktivitas (self aktivity)
(2)  Aktivitas menimbulkan pengalaman
(3)  Pengajaran berdasarkan minat, perhatian
(4)  Pengajaran menjalin teori dan praktek
(5)  Pengajaran berpaduan belajar dan bekerja
(6)  Pengajaran harus sistimatis berdasar pedoman yang ada
(7)  Peragaan
(8)  Pengajaran dimulai dari yang sudah diketahui ke hal yang belum diketahui
(9)  Pengajaran dimulai dari dari kongkrit ke hal abstrak (ingat perkembangan berpikir anak
(10)   Pengajaran dimulai dari hal yang khusus ke hal yang umum
(11)   Pengajaran dimulai dari hal yang mudah ke hal yang sullit
(12)   Pengajaran dimulai dari hal yang sederhana ke hal yang  kompleks
(13)   Pengajaran dimulai dari induksi ke deduksi
(14)   Pengajaran harus merangsang siswa belajar sendiri (CBSA).
F.      Unsur anak
Perlu diperhatikan keadaan anak yang akan menerima pelayanan pendidikan seusai dengan tingkat perkembangannya dan kenalilah anak sebaik-baiknya
G.    Unsur kedewasaan/tujuan
Perlu dipelajari arti kedewasaan baik secara phisik maupun psikis sesuai dengan norma-norma yang berlaku.

E.     Jenis-Jenis Pendidikan[10]
Pendidikan itu ada berbagai jenis. Berbagai jenis pendidikan itu dapat dibeda-bedakan atau digolong-golongkan.
1)     Menurut tingkat dan sistem persekolahan
Setiap negara mempunyai sistem persekolahan yang berbeda-beda, baik mengenai tingkat maupun jenis sekolah. Pada saat ini jenis dan tingkat persekolahan di negara kita dari Pra sekolah sampai Perguruan Tinggi ada :
-          Tingkat Pra Sekolah
-          Tingkat Sekolah Dasar
Hal ini dibedakan antara sekolah dasar umum dan sekolah Luar Biasa. Sekolah Luar Biasa dibedakan lagi antara SLB untuk anak Tunanetra, SLB untuk Anak Tunarungu, SLB untuk anak tunagrahita, SLB untuk anak tunadaksa, dan SLB untuk anak tunalaras
-          Tingkat sekolah menengah pertama. Dibedakan menjadi SMTP umum (SMP) dan SMPTP Kejujuran (ST, SMEP, dll)
-          Tingkat sekolah menengah atas. Dibedakan menjadi SMTA umum  (SMA) SMTP KEJURUAN (STM, SPG, SMEA, dll)
-          Tingkat Perguruan Tinggi, dibedakan menjadi jalur gelar (S-1, S-2, dan S-3), dan non gelar (SO : D-1, D-2, dan D-3).
Sudah barang tentu sistem dan tingkat persekolahan di Indonesia akan selalu berubah sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan negara setiap hari.















BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
A.        Ilmu Pendidikan adalah ilmu yang mempelajari proses pendidikan yang berusaha memecahkan masalah-masalah yang terjadi di dalamnya sehingga mampu menawarkan pilihan-pilihan tindakan mendidik yang efektif.
B.        Unsur-unsur ilmu pendidikan adalah sebagai berikut :
1.      Komunikasi
2.      Kesengajaan
3.      Kewibawaan
4.      Normatif
5.      Norma Sosial
6.      Unsur Anak
7.      Unsur Kedewasaan
C.        Ilmu pengetahuan seperti halnya ilmu-ilmu pengetahuan yang lain, ilmu pendidikan membahas masalah-masalah yang bersifat ilmu, bersifat teori ataupun yang bersifat praktis. Sebagai ilmu pengetahuan yang bersifat praktis (terapan), ilmu pendidikan jugaberbicara tentang masalah-masalah yang menyangkut segi pelaksanaan baik menyangkut teori-teori, pedoman-pedoman maupun prinsip-prinsip tentang pelaksanaan pendidikan. Ini juga tertuju pada cara-cara bertindak (mendidik), bergerak dalam situasi pendidikan, tertuju pada pelaksanaan realisasi cita-cita ideal ang telah tersusun dalam ilmu pendidikan teoritis. Oleh sebab itu dapat didefinisikan bahwa pendidikan itu ialah usaha yang sadar, teratur dan sistematis di dalam memberikan bimbingan/bantuan kepada orang lain (anak) yang sedang berproses menuju kedewasaan.





DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu dan Nur Uhbiyati, 2007. Ilmu Pendidika, Jakarta: PT RINEKA CIPTA,
Eko Tristiono, Ilmu Pendidikan sebagai Ilmu Pengetahuan, https//tristiono.wordpress.com/2009/03/16/ilmu-pendidikan-sebagai-ilmu-pengetahuan/#_ftn4 (diunduh pada tanggal 11 Maret 2019).
Kumpulan Ceramah Dakwah. 2017. Pengertian Ilmu Pendidikan,       https://www.materipendidikan.info/2017/12/pengertian-ilmu-pendidikan-secara.html?m=1 (diunduh pada tanggal 11 Maret 2019).
Maunah, Binti. 2009. Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: Teras
Ramayulis. 2002. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia
























TENTANG PEMAKALAH

D
ian Umarullah, lahir pada 21 Juli 1999 di Indramayu, Jawa Tengah. Penulis merupakan lulusan dari SMA Hasyim Asyari. Saat ini penulis yang mempunyai hobi traveling ini sedang menempuh pendidikannya di Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Pemalang . selain itu, penulis pun aktif di Organisasi PMII di Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Pemalang.

S
iti Ma’rifah, lahir pada 02 Oktober 2000 di Brebes, Jawa Tengah. Saat ini penulis yang tinggal di Pemalang ini sedang menempuh pendidikannya di Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Pemalang jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI). selain itu, penulis pun aktif di Organisasi PMII di Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Pemalang.

M
ahmuzamil Ilham Fadli, lahir pada Juli 1996 di Brebes, Jawa Tengah. Saat ini penulis yang tinggal di Pemalang ini sedang menempuh pendidikannya di Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Pemalang jurusan Pendidikan Bahasa Arab (PBA).


[1] Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2002, hlm. 13
[2] Dr. Hj. Binti Maunah, M.Pd, Ilmu Pendidikan, Yogyakarta: Teras, 2009, hlm. 1
[3] Ibid, hlm 3
[4] Ibid, hlm 4
[5] Ibid, hlm 6
[6] Ibid, hlm 6
[7] Ibid, hlm 6
[8] Ibid, hlm. 6
[9] Ahmadi, Abu dan Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidika, Jakarta: PT RINEKA CIPTA, 2007, hlm. 79
[10] Ahmadi, Abu dan Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidika, Jakarta: PT RINEKA CIPTA, 2007, hlm. 93


PDF DAPAT DIUNDUH DISINI



Komentar

  1. Your Affiliate Money Printing Machine is waiting -

    Plus, making money online using it is as easy as 1..2..3!

    Here's how it works...

    STEP 1. Tell the system what affiliate products you intend to promote
    STEP 2. Add some PUSH BUTTON traffic (it takes JUST 2 minutes)
    STEP 3. Watch the affiliate products system explode your list and sell your affiliate products for you!

    Do you want to start making profits???

    Click here to start running the system

    BalasHapus
  2. MatchPoint - The Home of Free Online Soccer Tips
    Match Point is an online soccer betting platform that 제왕카지노 offers its customers an unmatched experience in starvegad the market. For many, MatchPoint is one ‎Football Predictions · matchpoint ‎Football Betting · ‎Free Bets · ‎Today's Live Soccer Tips

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Pertunjukan Musik

KEWIBAWAAN (GEZAG) DALAM PENDIDIKAN

DASAR, ASAS, FUNGSI DAN TUJUAN PENDIDIKAN