KEWIBAWAAN (GEZAG) DALAM PENDIDIKAN



MAKALAH
Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Ilmu Pendidikan
Dengan Judul :
Kewibawaan (Gezag) dalam Pendidikan



Dosen Pengampu :
Nishrokha, S.Pd., M.Pd
Disusun Oleh :
1.      Ainun Nisaissholihah                                    (3180013)
2.      Siti Ma’rifah                                                   (3180047)
3.      Windiyani                                                       (3180006)

Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Pemalang
Tahun Ajaran 2018/2019
BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Pendidikan adalah membangun budaya, membangun peradaban, membangun masa depan bangsa. Karena itu, untuk meningkatkan harkat dan martabat sebuah bangsa pada era global ini, tidak ada jalan lain kecuali dengan meningkatkan kualitas pendidikan. Berbicara tentang pendidikan, kita tidak lepas dari tenaga pendidik. Agar menjadi tenaga pendidik yang profesional, tenaga pendidik harus mempunyai atau memiliki pilmu dan seni dalam mendidik, seorang pendidik harus memiliki wibawa (gezag). Dan syarat mutlak dalam pendidikan ialah adanya kewibawaan pada setiap pendidik.
Kewibawaan dalam pendidik merupakan salah satu ciri pendidik ketika terjadi interaksi atau hubungan dalam kegiatan belajar mengajar. Interaksi tersebut biasanya diwarnai oleh adanya aspek pendidikan yang didasari kewibawaan. Hal ini menunjukan kenyataan bahwa ada ikatan hakiki antara pendidikan dan kewibawaan yakni kewibawaan yang di perlukan oleh pendidikan. Kewibawaan atau gezag bertujuan untuk membawa anak kearah kedewasaan. Secara berangsur-angsur anak dapat mengenal nilai-nilai hidup atau norma-norma dan menyesuaikan diri dengan norma itu dalam hidupnya.

B.      Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis membahas tentang:
1.      Apa pengertian Kewibawaan (gezag)
2.      Fungsi kewibawaan


BAB III PEMBAHASAN

A.      Pengertian Kewibawaan
Didalam proses pendidikan, kewibawaan (gezag) adalah syarat yang harus ada pada pendidik dan karena kewibawaan itu digunakan oleh pendidik didalam proses pendidikan untuk membawa anak didik kepada kedewasaan, maka kewibawaan itu termasuk alat pendidikan.
Langeveld menyatakan bahwa pendidikan yang sungguh-sungguh baru dapat diberikan setelah anak itu mengenal akan kewibawaan, kira-kira anak berumur tiga tahun. Sebelum umur tiga tahun anak seperti diberi semacam paksaan atau dressuur.
Tetapi paksaan yang diberikan kepada anak yang masih sangat kecil itu ditujukan kepada kededwasaan anak maka paksaan yang diberikan anak yang masih kecil itu disebut dengan Pendidikan Pendahuluan,bukan dressuur.
Yang dimaksud dengan kewibawaan dalam pendidikan disini ialah pengakuan secara sukarela terhadap pengaruh atau anjuran yang datang dari orang lain. Jadi pengakuan dan penerimaan pengaruh atau anjuran itu adalah atas dasar keikhlasan, atas dasar kepercayaaan yang penuh, buka didasarkan atas rasa terpaksa, rasa takut akan sesuatu dan sebagainya.[1]
Gezag berasal dari kata zeggen yang berarti “berkata”. Siapa yang “perkataannya” mempunyai kekuatan mengikat terhadap orang lain berarti mempunyai kewibawaan  atau gezag terhadap orang lain. [2]
Sebagaimana dimaklumi pernyataan Langeveld bahwa pergaulan antara orang dewasa dengan anak adalah lapangan pendidikan. Tetapi dalam pergaulan itu baru terdapat pendidikan jika di dalamnya telah terdapat kepatuhan dari si anak kepada orang lain yang mempunyai wibawa dengan sadar, bukan dengan takut atau terpaksa.
Didalam kehidupan sehari-hari kita mengenal ada dua macam kewibawaan, yaitu:
1.    Kewibaawaan pemimpin atau kepala
            Seperti kewibawaan pemimpin organisasi, baik organisasi politik atauorganisasi massa, kewibawaan kepala kantor atau kepala sekolah dan sebagainya.

2.      Kewibawaan keistimewaan
            Seseorang mempunyai kelebihan atau keunggulan di bidang tertentu. Diantara kelebihan yang dapat menimbulkan kewibawaan seseorang ialah:
a.       Kelebihan dibidang ilmu pengetahuan
b.      Kelebihan dibidang pengalaman
c.       Kelebihan dibidang kepribadian
d.      Kelebihan di bidang harta
e.       Kelebihan di bidang keturunan[3]

Tingkat pengakuan terhadap kewibawaan ada dua tingkat, yaitu :
1)    Pengakuan kewibawaan yang pasif
Seperti anak mengikuti anjuran pada saat ada si pengajar. Anak memandang norma-norma yang disampaikan menyatu dengan menyampaikan. Norma-norma itu dianggap berlaku apabila pribadi yang menyampaikan tidak ada maka norma itu ada dan bila pribadi yang menyampaikan tidak ada maka norma itu dianggap tidak lagi berlaku.
2)    Pengakuan kewibawaan yang aktif
Seperti anak mengikuti anjuran si penganjur karena kesadara, baik ada si penganjur atau tidak, anak memandang bahawa norma itu baik untuk ditaati.[4]
           
            Seorang pendidik harus berusaha timbulnya kewibawaan yang aktif pada diri anak karena kewibawaan yang aktif inilah yang merupakan kewibawaan yang sebenarnya, sedang kewibawaan yang pasif adalah kewibawaan yang semu.
            Sesudah ada pengakuan kewibawaan dari si anak terhadap pendidik, maka kewajiban si pendidik adalah menggunakan kewibawaan itu uuntuk membawa anak didik ke arah cita-cita pendidikan.
            Kewajiban selanjutnya bagi pendidik mempunyai wibawa adalah menjaga / memelihara adalah pengakuan kewibawaan si anak didik terhadap pendidik tersebut.
            Agar kewibawaan yang dimiliki oleh pendidik tidak goyah, tidak melemahkan,maka hendaknya pendidik itu selalu
a.      Bersedia memberi alasan
Pendidik harus siap dengan alasan yang sudah mudah diterima anak, menggunakan bahasa yang sesuai dengan perkembangan anak.
b.      Bersikap you attitude
Pendidik selalu harus menunujukan sikap demi kamu, pendidik menuntut anak, melarang berbuat itu, semuanya demi anak didik sendiri bukan untuk kepentingan pendidik.
c.       Bersikap sabar
Pendidik harus bersikap sabar, memberi tenggang waktu kepada anak untuk mau menerima perintah dan nasehat yang diberikan oleh pendidik.
d.      Bersikap memberi kebebasan
Semakin bertambah umur anak pendidik hendaknya semakin memberi kebebasan, memberi kesempatan kepada anak agar belajar berdiri sendiri, bertanggung jawab, mengambil keputusan sehingga anak tidak memerlukan nasihat dalam kewibawaan melainkan anak diberi kebebasan untuk mengikuti nasehat itu atau tidak. [5]





B.Fungsi kewibawaan dalam pendidikan
Fungsi kewibawaan dalam dalam pendidikan , kita membicarakan membawa pendidik , artinya pembawaan yang digunakan sampai pada waktu si anak menjadi dewasa , dan sudah dewasa , gezag itu dihentikan selain membawa pendidikan , ada macam pembawa yang lain , seperti pembawa seorang yang tua , atau pembawa perkumpulan anak muda diluar lingkungan kehidupan keluarga . Pembawa macam terakhir ini tidak akan ini bicarakan karena dalam arti yang tepat pembawa ini tidak dapat dikatakan pembawa pendidik , walau pun kita akui bahwa sianak tunduk benar kepada macam pembawa ini , segingga besar pengaruhnya terhadap perkembangannya .
Dengan demikan pula pergaulan antara anak anak dan anak anak biarpun serieng seorang anak menguasai dan dituruti oleh anak nak lainya .tetapi kekuasaan atau gezag yang terdapat dari anak itu tidak bersipat gezag pendidikan karena itu tidak tertuju pada tujan pendidikan .
Pergaulan baru terdapat pendidikan jika didalamnya telah terdapat pengaruh dari sianak , yaitu sikap menuruti atau mengikuti wibawa yang ada pada orang lain . satu satunya pengaruh yang dapat dinamakan pendidikan ialah pengaruh yang menuju kedewasaaan si anak , untuk menolong sianak menjadi orang yang kelak dapat atu sanggup memnuhi tugas hidupnya dengan berdiri sendiri . dapat dikatakan “tunduk terhadap wibawa pendidikan “ bagimana sikap anak terhadap kewibawaan pendidik ? dalam hal ini Langevaled menjelaskan :
a.       Sikap menurut atau mengikut ( volgen ) , yaitu mengakui kekuasaan orang lain yang lebih besar karena paksaan , takut , jadi bukan tunduk atau menurut yang sebnarnya .
b.      Sikap tunduk atau patuh ( gehoorzamen ) yaitu dengan sadar mengikuti kewibawaan , artinya mengakui hak orang lain utuk mematuhi perintah dirinya , dan dirinya mersa terikat untuk memnuhi perintah itu.[6]
Tampak fungsi wibawa pendidikan , yaitu membawa sianak kearah pertumbuhannya yang kemudian dengan sendirinya mengakui wibawa orang lain dan mau menjalankannya . anak yang berumur tiga tahun , tidak terdapat sikap tunduk atau patuh yang ada ialah sikap ingin perbuat sama , takut akan muka marah ayah dan ibunya  . Sikap menurut yang ada pada anak kecil itu biasanya takut dimarahin atau karena kebutuhannya akan terasanyaman , dilindungi , dan rasa kepastian yang bebas dari keraguannya . pentinglah bagi siorang tua mengucapkan masudnya dengan tegas dan tenang , dengan kata kata yang sesuai dengan pengertian si anak , apa sebenarnya yang dikehendaki yang diharapkan oleh anak .[7]
Jika orang tua tidak menggunakan bahasa yang demikian , karena malu atau tidak berani memerintah ,  hal yang demikian akan mengakibatkan sianak tidak akan belajar patuh atau tunduk dalam arti kata sebenarnya dan kelak tidak dapat mengakui wibawa atas dirinya .




                                                           BAB III PENUTUP
                                                               KESIMPULAN
            Gezag berasal dari kata zeggen yang berarti “berkata” siapa yang “perkataannya” mempunyai kekuatan mengikat terhadap orang lain, berarti mempunyai kewibawaan atau gezag terhadap orang lain
            Kewibawaan merupakan syarat mutlak proses pendidikan, syarat tekniknya adalah kepercayaan, sedangkan dasarnya(motif intrinsik) yang harus ada pada pendidik adalah kasih sayang. Faktor-faktor yang menentukan kewibawaan pendidik adalah kasih sayang terhadap anak, kepercayaan bahwa anak akan mampu dewasa, kedewasaan, identifikasi terhadap anak, dan tanggung jawab pendidikan. Dipihak lain, kepenurutan atau menurutnya anak didik kepada pendidik akan ditentukan oleh faktor kemampuan anak dalam memahami bahasa, kepercayaan anak kepada pendidik, kebebasan anak untuk menentukan sikap, perbuatan, dan masa depannya, identifikasi, imitasi dan simpati. Tanggung jawab pendidikan pada mulanya berada ditangan orang dewasa tetapi lambat laun seiring perkembangan kedewasaan peserta didik tanggung jawab tersebut diserahkan dan diraih oleh peserta didik.


                                                            DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi Abu dan Uhbiyati Nur. 2007. Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT  Rineka Cipta
Purwato Ngalim. 1985. Ilmu Pendidikan. Bandung: CV.Remaja Karya
Wahyudin Dinn, dkk,. 2008. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Universitas Terbuka
http://qityqitys.blogspot.com/2016/12/fungsi-kewibawaan-dalam-pendidikan.html?m=1
















                                                BIOGRAFI PEMBUAT MAKALAH

                             Ainun nisaissholihah lahir di pemalang pada tanggal 17 juli 1999, ia merupakan lulusan dari SMAN 1 BANTARBOLANG, saat ini ia menempuh pendidikannya di STIT PEMALANG.
                            Siti Ma’rifah lahir di Brebes pada tanggal 02 Oktober 2000, ia merupakan lulusan dari MA ASSALAFIYAH LUWUNGRAGI BREBES, saat ini menempuh pendidikannya di STIT PEMALANG.
                         Windiyani lahir di pemalang pada tanggal 23 september 2000, ia merupakan lulusan dari SMK MAARIF NU KAJEN PEKALONGAN, saat ini ia menempuh pendidikannya di STIT PEMALANG.



[1] Drs. H. Abu Ahmadi dan Dra. Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan, PT Rineka Cipta, Jakarta, 2007, hal.159
[2] Drs. M. Ngalim Purwato, Ilmu Pendidikan, CV. Remaja Karya, Bandung, 1985. Hal.47
[3] Ibid, Hal. 159
[4] Ibid, Hal.160
[5] ibid, Hal. 47
[6] Dinn Wahyudin, Pengantar Pendidikan, Universitas Terbuka, Jakarta, 2008. Hal. 3.33
[7] Http://qityqitys.blogspot.com/20216/12/fungsi-kewibawaan-dalam-pendidikan.html?m=1



PDF DAPAT DIUNDUH DISINI


Komentar

  1. Use this diet hack to drop 2 lb of fat in just 8 hours

    Well over 160000 women and men are hacking their diet with a easy and secret "liquid hack" to lose 2 lbs each night in their sleep.

    It is very simple and works with everybody.

    Here's how to do it yourself:

    1) Hold a glass and fill it up half glass

    2) Then follow this weight losing hack

    and become 2 lbs lighter as soon as tomorrow!

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Pertunjukan Musik

DASAR, ASAS, FUNGSI DAN TUJUAN PENDIDIKAN