SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
MAKALAH
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Disusun Untuk
Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah
ILMU PENDIDIKAN
Dosen Pengampu :Nisrokha, S.Pd.I., M.Pd.
Disusun Oleh :
Aulia Romadhona (3180010)
Umi Jazimah (3180011)
Sekolah tinggi
ilmu tarbiyah (STIT) pemalang
jl .D.I
Panjaitan Km.3 Paduraksa-Pemalang
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat
Allah SWT dengan segenap kenikmatan dan karuniaNya yang tak terhingga. Sholawat
dan salam semoga tetap mengalir pada junjungan umat manusia dan uswatun khasanah
di jagat raya, beliau nabi Muhammad SAW.
Kami menyadari bahwa makalah ini banyak
memiliki kekurangan baik isi maupun lainnya. Untuk itu kami mengharapkan kritik
dan saran serta kesan dari pembaca.
Kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
penyusunan makalah ini sehingga makalah ini dapat tersusun dengan tepat.
Harapan penyusun, semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi rekan-rekan mahasiswa pada khususnya dan para pembca
pada umumnya. Penyusun menyadari bahwa di dalam menyusun makalah ini, tentunya masih
terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Untuk itu, segala saran dan kritik dari
pembaca sangat kami nantikan untuk penyempurnaan
makalah ini.
Akhirnya, semua ini dikembalikan kepada
Allah SWT karena hanya Dialah yang mencipta, mengatur, dan mengatur segala sesuatu
dengan sangat baik.
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan Nasional Indonesia yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia
disusun dalam sebuah sistem pendidikan nasional . sistem pendidikan nasional
Indonesia disusun berlandaskan kepada kebudayaan Indonesia dan berdasar pada
Pancasila dan UUD 1945 sebagai kristaliasi nilai-nilai hidup bangsa Indonesia.
Penyelenggaraan sistem pendidikan Nasional disusun sedemikian rupa , meskipun
secara garis besar terdapat persamaan dengan sistem pendidikan nasional bangsa
lain.
Sistem pendidikan nasional (sisdiknas) yang dibangun sejak dahulu hingga
sekarang ini, pada kenyataannya belum mampu sepenuhnya menjawab kebutuhan dan
tantangan global untuk masa mendatang. Era reformasi yang sudah berupaya
merekontruksi sisdiknas pun harus berhadapan dengan kepentingan-kepentingan
kekuasaan. Selain itu, program pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan
yang disampaikan masih menjadi masalah yang menonjol dalam dunia pendidikan
Indonesia.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian sistem
2. Pendidikan sebagai suatu sistem
3. Pengertian pendidikan nasional
4. Pendidikan nasional sebagai suatu sistem
5. Dasar, tujuan, dan fungsi pendidikan
nasional
C. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah menjelaskan tentang sistem pendidikan
nasional dan yang berkaitan dengannya dan menjabarkan pada hasil dari rumusan
masalah yang telah disebutkan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Sistem
Pengertian system menunjuk kepada 2 hal pokok, yaitu (1)
kepada sesuatu wujud (entity) atau benda
tertentu, dan (2) kepada suatu tata cara atau metode pemecahan masalah, yang
dikenal sebagai pendekatan sistem. Pendekatan system digunakan orang dalam rangka
memahami sesuatu sebagai keseluruhan yang terpadu dan atau dalam
rangka memecahkan permasalahan-permasalahan tertentu, misalnya tentang pendidikan
nasional.[1]
Oleh karena konsep sistem (system concept) merupakan dasar untuk munculnya pandangan sistem (system view) dan pendekatan sistem (system approach)
maka sebelum kita membahas pendidikan sebagai suatu sistem, kita kaji terlebih dahulu
tentang konsep sistem dan pendekatan sistem.
1. Konsep Sistem
Terdapat empat hal pokok yang perlu kita pelajari dalam rangka
memahami konsep sistem, yaitu definisi sistem, jenis-jenis sistem, ciri-ciri sistem,
dan model sistem.
a. Definisi sistem
Istilah system berasal dari bahasa Yunani “systema” yang
berarti sehimpunan bagian atau komponen yang saling berhubungan secara teratur
dan merupakan satu keseluruhan.
b. Jenis-jenis sistem
Ragam wujud system dibedakan menjadi jenis-jenis sistem.
Berdasarkan pengelompokan jenis system menurut Gordon B. Davis, Wiliam A.
Shrode dan DanVoich (Tatag M. Amirin, 1996:59-61)[2], kita dapat
mengenal jenis-jenis sebagai berikut.
1) Berdasarkan wujudnya, system dapat dibedakan menjadi 4
jenis, yaitu:
a) Sistem fisik, contohnya: mobil, komputer, televisi, tape
recorder, jam tangan;
b) Sistem konseptual, contohnya: ideologi, filsafat, ilmu;
c)
Sistem biologi, contohnya: manusia (tubuhmanusia), sebatang
pohon, seekor hewan;
d) Sistem social, contohnya: keluarga, sekolah, dan
berbagai organisasi.
2) Berdasarkan asal-usul kejadiannya system dapat dibedakan
menjadi dua jenis, yaitu:
a) Sistem alamiah, misalnya sistem tata surya;
b) Sistem buatan manusia atau a man made system, misalnya pendidikan, computer, sepeda motor,
organisasi kemahasiswaan.
3) Berdasarkan daya gerak yang ada di dalamnya system dibedakan
menjadi 2 jenis, yaitu:
a) Sistem mekanistik (deterministik),
seperti jam tangan, sepeda motor;
b) Sistem organismik (probabilistik),
seperti hewan, organisasi;
4) Berdasarkan hubungan dengan lingkungannya, system dibedakan
menjadi 2 jenis, yaitu:
a) Sistem terbuka, yaitu sistem yang berinteraksi dan
memiliki ketergantungan kepada lingkungan atau sistem-sistem lain yang ada di
dalam supra sistemnya, mengambil input dari
lingkungannya dan memberikan output kepada
lingkungannya;
b) Sistem tertutup (kebalikan dari system terbuka), yaitu sistem
yang tidak berhubungan dengan lingkungan.
c. Ciri-cirisistem[3]
1) Hierarchy. Suatu
system terdiri dari sejumlah sub system atau komponen.
2) Differentiation.
Setiap sub system atau komponen yang membentuk system melakukan system khusus.
3) Interrelated and interdependence. Setiap komponen pembentuk system saling berhubungan
dan saling tergantung satu sama lainnya.
4) Wholism. Semua komponen yang
membentuk system merupakan keseluruhan yang
kompleks dan terorganisasi.
5) Goal Seeking.
Setiap system memiliki tujuan karena itu setiap kegiatan atau perilakunya mengarah
kepada pencapaian tujuan tersebut.
6)
Transformation.
Untuk mencapai tujuan, setiap system melakukan transformasi, yaitu mengubah input menjadi output.
7)
Feed and correction. Untuk kelangsungan hidup dan mempertahankan prestasinya setiap
system melakukan fungsi kontrol yang mencakup monitoring dan koreksi berdasarkan
umpan balik.
8)
Equifinality.
Pada setiap system terbuka keadaan akhir yang sama dapat dicapai dari berbagai macam
titik tolak; hasil yang sama dapat dicapai melalui cara-cara atau aneka macam sebab
yang berbeda.
9)
Setiap system berada di
dalam suatu lingkungan berupa suprasistem yang terdiri atas berbagai sistem
yang secara keselurahan membangun suatu system besar.
10) System
Boundaries. Setiap system memiliki batas-batas pemisah dari lingkungannya atau
system lainnya.
11) Sekalipun system memiliki batas-batas pemisah dari linkungannya,
namun ada sistem yang bersifat terbuka dan ada pula yang bersifat tertutup.
d.
Model sistem
Suatu system biasanya disajikan dalam bentuk model.
Menurut Elias M .Awad, model adalah suatu representasi sistem yang nyata atau
yang direncanakan, sedangkan Murdick dan Ross menjelaskan bahwa model merupakan
abstraksi realitas, namun karena model tidak mampu menyajikan realitas secara rinci
atau detail maka model hanya menyajikan bagian-bagian atau cirri-ciri tertentu
yang penting saja dari realitas (Tatang M. Amirin, 1996:78).
2.
Pendekatan Sistem
Sebagai mana telah dikemukakan dan diintegrasikan ke dalam
pemikiran kita maka kita akan memiliki suatu pandangan sistem, adapun aplikasi pandangan
system dalam upaya memahami sesuatu atau memecahkan permasalahan tertentu disebut
pendekatan sistem (system approach).
Hal ini sebagai mana dikemukakan Bella H. Banathy (1968:13) bahwa “the systems
approach appears to be the application of the system view or system thinking to
human endeavors”.
Menurut Johnson, dkk, pendekatan sistem, meliputi penggunaan
berbagai konsep yang serasi dari teori system umum dalam rangka memahami teori organisasi
dan praktik manajemen.
B.
Pendidikan Sebagai Suatu Sistem
Pendidikan merupakan suatu sistem, demikian pula
pendidikan nasional. Ditinjau berdasarkan
asal-usul kejadiannya, system pendidikan maupun system pendidikan nasional tergolong
ke dalam system buatan manusia; berdasarkan wujudnya tergolong ke dalam system sosial,
sedangkan apabila ditinjau dari segi hubungan dengan lingkungannya tergolong ke
dalam system terbuka.
Adapun system pendidikan nasional berada bersama sistem-sistem
lainnya (seperti system ekonomi, system politik, system sosial budaya) di dalam
suatu suprasistem. Suprasistem bagi system pendidikan nasional adalah masyarakat
nasional yang tak lepas dari konteks hubungan dengan masyarakat internasionalnya.
Sebagai system terbuka, system pendidikan nasional mengambil
input dari lingkungannya atau suprasistemnya.
Pada dasarnya terdapat 3 jenis sumber input
utama bagi system pendidikan, yaitu (1) ilmu pengetahuan, nilai-nilai, dan
tujuan-tujuan yang berlaku di masyarakat; (2) penduduk dan tenagakerja yang tersedia;
dan (3) faktor ekonomi. Dari ketiga sumber input
ini terbentuklah berbagai komponen atau subsistem, sub-sub sistem, dan
seterusnya secara hierarkis. Terdapat dua jenis transformasi di dalam system pendidikan
nasional, yaitu pengelolaan pendidikan dan kegiatan pendidikan. Output system pendidikan nasional adalah
manusia terdidik yang diperuntukan bagi lingkungannya, selain itu dihasilkan
pula feed back untuk perbaikan dalam rangka
transformasi berikutnya.
C.
Pengertian Pendidikan Nasional
Pendidikan nasional merupakan pendidikan yang berasas Undang-undang
Dasar 1945 dan pancasila dengan disertai akar nilai-nilai agama serta keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia[4].
Pendidikan nasional juga dapat
diartikan sebagai pendidikan yang berdasarkan pancasila dan UUD 1945 yang
berakar pada nilai agama, kebudayaan nasional, dan tanggap terhadap tuntutan
perubahan zaman.[5]
D.
Pendidikan Nasional SebagaiSuatuSistem
Dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia Indonesia yang dicita-citakan dalam pembangunan nasionalnya
pemerintah dan bangsa Indonesia menyelenggarakan pendidikan nasional. Yaitu pendidikan yang berdasarkan Pancasila
dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada
nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan
zaman (Pasal 1 ayat (2) UU RI No.20 Tahun 2003). Sedangkan yang dimaksud dengan
pendidikan nasional sebagai system atau system
pendidikan nasional adalah “keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait
secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.”
E. Dasar, Tujuan, dan Fungsi Pendidikan Nasional
v
Dasar pendidikan nasional[6]
1.
Undang-undang tentang pendidikan
dan pengajaran no. 4 tahun 1950, no.2 tahun 1945, BAB III pasal 4 yang berbunyi
: pendidikan dan pengajaran berdasarkan atas asas-asas yang termaktub dalam
pancasila, UUD RI, dan kebudayaan bangsa Indonesia.
2.
Ketetapan MPRS No.
XXVII/MPRS/1966 Bab II pasal 2 yang berbunyi : dasar pendidikan adalah falsafah
Pancasila.
3.
Dalam GBHN tahun 1973, GBHN
1978, GBHN 1983, dan GBHN 1988 Bab IV bagian pendidikan berbunyi : pendidikan
nasional berdasarkan Pancasila.
4.
Tap MPR Nomor II/MPR/1993
tentang GBHN dalam Bab IV bagian pendidikan yang berbunyi : pendidikan nasional
(yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945)
5.
Undang-undang RI No 20 tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-undang
Dasar 1945.
Dengan demikian menjadi jelas
bahwa dasar pendidikan di Indonesia adalah Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945 sesuai dengan UUSPN No.2 tahun 1989 dan UU Sisdiknas No.20 tahun 2003.
v
Tujuan pendidikan nasional[7]
Tujuan pendidikan nasional
memuat gambaran tentang nilai-nilai yang baik, luhur, pantas, benar, dan indah
untuk kehidupan.
1.
Tujuan umum
pendidikan nasional
adalah pancasila.
2.
Tujuan
institusional,
merupakan tujuan yang menjadi tugas dari lembaga pendidikantertentu untuk
mencapainya.
3.
Tujuan
kurikuler,
yaitu tujuan bidang studi atau tujuan mata pelajaran
4.
Tujuan
instruksional,
tujuan pokok bahasan dan sub pokok bahasan dengan penguasaan materi pokok
bahasan/sub pokokan bahasa dari sana.
Dari beberapa tujuan pendidikan yang telah
disebutkan, dan disimpulkan bahwa adanya pendidikan nasional bertujuan untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan mampu menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.
v Fungsi
pendidikan nasional
Fungsi dari pendidikan nasional
adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
KESIMPULAN
Dari penjabaran makalah yang telah disebutkan, dapat diketahui bahwa:
ü Sistem merupakan sebuah struktur fungsional yang
tersusun dari bagian-bagian yang berhubungan secara sistematik untuk mencapai
sebuah tujuan tertentu.
ü Pendidikan nasional menurut UU RI No. 20 tahun 2003
pasal 1 ayat 2 disebutkan pendidikan yang berdasarkan pancasila dan UUD 1945
yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia, dan tanggap
terhadap tuntutan perubahan zaman.
ü Dasar sistem pendidikan nasional tertera dalam
ketetapan MPR, UUD 1945, dan sumber konkrit lainnya.
ü Tujuan dari adanya sisdiknas tidak lain adalah guna
menciptakan potensi peserta didik yang unggul baik dalam segi jasmani maupun
rohaninya.
ü Fungsi sisdiknas disimpulkan untuk mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
DAFTAR PUSTAKA
Gunawan, imam. 2018. System pendidikan
nasional Indonesia . diakses dari http://www.sistempendidikannasional.html, pada 9 maret 2019 pukul 09.40
Qomariyah, S. 2018. Makalah system
pendidikan nasional Indonesia. Diakses dari https://www.academia.edu. Pada 19 maret 2019 pukul 08.52
Wahyudin, din dkk. 2007. Pengantar
pendidikan. Jakarta : universitas terbuka
“dasar dan tujuan pendidikan nasional”
diakses dari http://belajarberpendidik.blogspot.com pada 21 maret pukul 10.37
BIOGRAFI PENYUSUN
Penyusun dengan nama Aulia Romadhona beralamat di Kuta, Bantarbolang. Kegemarannya adalah
membaca, dan penyusun merupakan salah satu alumnus SMA Muhammadiyah 2 Pemalang.
Penyusun bernama Umi Jazimah, sekarang tinggal di pondok
pesantren Al-Munawwar, Banyumudal-Moga dan sekarang sedang mengenyam pendidikan
di STIT Pemalang dengan program study S1 Pendidikan Agama Islam.
[1]Drs. Dinn Wahyudin, M.A. dkk. Pengantar
Pendidikan. Jakarta : Penerbit Universitas Terbuka. Hal 8.3
[2]Ibid., hlm 8.4
[3]Ibid., hal 8.5
[4]S Qomariyah “makalah system pendidikan
indonesia” diakses dari https://www.academia.edu, pada 19 maret 2019 pukul 08.52
[5]Imam gunawan,”system pendidikan nasional
Indonesia” diakses dari http://www.sistempendidikan nasional.html, pada 19
maret 2019 pukul 09.40
[6]“dasar dan tujuan pendidikan nasional” diakses
dari http://belajarberpendidik.blogspot.com pada 21 maret 2019 pukul 10.37
[7]“Dasar dan tujuan pendidikan nasional” diakses
dari http://belajarberpendidik.blogspot.com pada 21 maret 2019 pukul 0.03
PDF DAPAT DIUNDUH DISINI
Komentar
Posting Komentar